Rabu, 06 Februari 2013

Tari Jaipong


Jaipong
Jaipongan adalah sebuah fenomena menarik dan penting dalam
perkembangan khazanah tari Sunda dan itu tak hanya mendasar pada
gagasan estetis yang diusungnya, melainkan juga pada bagaimana
kemudian tarian ini membuat fenomena tersendiri atas sambutan
masyarakat terhadapnya. Akhir tahun 1970-an sebagai awal
kemunculannya Jaipongan langsung menjadi trend yang mencengangkan.
Tak hanya menjadi pentas “wajib” di panggung-panggung kawinan di
rumah penduduk, atau juga pentas 17 Agustusan, tapi juga bahkan
sampai ke pentas yang prestisius. Dari mulai hotel hingga atraksi
pertunjukan seremonial besar lainnya, bahkan juga melanglang buana ke
berbagai negara sebagai misi kesenian.
Di tengah masyarakat, demam Jaipongan ketika itu menjadi fenomena
yang belum pernah terjadi terhadap jenis tari tradisi lainnya.
Termasuk di perkotaan dengan minat para remaja terhadap tarian ini.
Maka di mana-mana ketika itu berdirilah sanggar dan kursus-kursus
Jaipongan. Di antar oleh ibunya, anak sekolah pun begitu antusias
mengikutinya. Nama-nama seperti Daun Pulus dan Keser Bojong ketika
itu amat populer sebagai tembang pengiring Jaipongan. Begitu nama
Mang Samin, atau penari Tati Saleh (alm.), dan sebutan serempak
berbunyi “Jugala” dengan pukulan kendang yang ritmis.
Tapi menyebut Jaipongan adalah juga memanggil ingatan pada seorang
seniman yang namanya tak bisa dipisahkan dari tarian tersebut, yakni
Gugum Gumbira. Ingatan pada lelaki yang usianya sama dengan usia
negara ini memang harus dipanggil kembali mengingat nama dan sosoknya
lama tak lagi terdengar. Jika pun pernah terdengar, nama itu selalu
dihubungkan jabatan birokrasi yang disandangnya sebagai Kepala Dinas
Pariwisata atau manajer Persib, ketimbang dengan Jaipongan, terlebih
di mata anak-anak muda meski memang Jaipongan sampai hari ini masih
diminati.


Sumber :
                                                        http://membacafirst.wordpress.com/
                                                                         
                                                                             Jaipong
                                                                             

0 komentar:

Posting Komentar