Kamis, 31 Januari 2013

Seni Budaya Sunda Harus Di Lestarikan



"Seni adalah peradaban. Seni Budaya Sunda beranekaragam seperti Wayang Golek, Kacapi Suling, Pindang Tari Tayup, dan Penca Cimande ini adalah kekayaan budaya bangsa yang perlu terus dilestarikan," kata Karyawan saat membuka Pagelaran Seni Budaya oleh Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Sunda bertempat di Roemah Kahoeripan, Parung, Kabupaten Bogor, Kamis.

Karyawan menyebutkan, generasi muda saat ini tidak lagi mengenal kesenian Sunda seperti wayang golek.

Beberapa pementasan wayang golek tidak lagi ditonton oleh para remaja.

"Tapi kalau ada pementasan Band Coklat, Ungu. Banyak muda-mudi yang nonton," ujar Karyawan.

Kondisi demikian, lanjut Karyawan cukup memprihatinkan. Ditambah lagi dengan prilaku orang-orang di era saat ini yang kerap bersaing dengan cara menjatuhkan lawan, saling sikut, bukanlah cerminan dari masyarakat berseni dan berbudaya.

"Sudah saatnya kesenian budaya itu diperkenalkan kembali kepada generasi muda sebagai salah satu upaya melestarikan budaya bangsa," kata Wabup.

Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor menggelar pegelaran seni budaya dengan menampilkan sejumlah pertunjukan seni tradisional Sunda yang sudah hampir punah.

Pertunjukan seni yang digelar di Roemah Kahoeripan yakni rumah peninggalan Belanda yang sudah berusia 120 tahun diantaranya penampilan Rajah Pamuka, Kacapi Suling, Pindang Tari Tayup, Penca Cimande, Kliningan Sundang dan Pagelaran Wayang Golek (Fragmen).

Kegiatan yang mengusung tema "Upaya Pelestarian Pusaka Budaya Bogor oleh Masyarakat" menghadirkan sejumlah tamu mancanegara seperti perwakilan duta besar dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, India serta perwakilan UNESCO.

"Pagelaran seni budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali kesenian Sunda yang sudah hampir punah kepada masyarakat luas, dan internasional," kata Dewi Djukardi Ketua Komunitas Pelestarian Pusaka Budaya Bogor.

Pertunjukan Seni Budaya Sunda mendapat apresiasi dari Team Nasional Ahli Cagar Budaya yang diwakili Tamalia Alisjahbana.    
"Sejarah dan budaya adalah identitas kita. Kita harus melestarikannya," katanya. www.facebook.com

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mhun kedah dijaga sareng dipiara....

Rezky A mengatakan...

-. alah mhun kang :D

Posting Komentar